DUKUNG LGBT?
SHOULD WE SUPPORT
LGBT ?
Isu LGBT menjadi isu sensitif
untuk dibahas. Membahas isu ini, berarti harus menyandarkan dasar hukum baik
dasar hukum agama maupun undang-undang. Dizaman serba modern ini, kita bahkan
mampu mengakses berbagai media sosial yang bermuatan lgbt, dan semakin
berkembangnya zaman semakin banyak orang-orang yang akhirnya mengaku bahwa
dirinya adalah lgbt. Lalu bagaimana sikap kita untuk menghadapi fenomena sosial
tersebut? Haruskah kita mendukung lgbt atas dasar hak asasi manusia?
Sebelum saya menulis artikel ini,
saya tentu sudah membaca berbagai penelitian mengenai lgbt. Baik penelitian
dalam maupun luar negeri. Lalu menghasilkan suatu kesimpulan, bahwa
ketertarikan sesama jenis bukan merupakan gen/bawaan dari lahir. Namun
penyebabnya adalah kesalahan dalam proses sosialisasi, terutama agen
sosialisasi keluarga, artikel ini tidak ingin mengulas lebih dalam asal-muasal
gay & lesbi namun hanya ingin memberikan pandangan dan sesuatu yang
sebaiknya kita lakukan.
Sekarang bayangkan, bagaimana
jika teman anda sendiri adalah lg (lesbi atau gay), atau guru anda, dokter atau
bahkan orang tua anda ( ini sama sekali tidak menutup kemungkinan). Kira-kira
apa yang akan kita lakukan? Sanggupkah temen-temen menoleransi? Mari kita ulas
lebih dalam.
Gay & Lesbian sangat dilarang
dalam agama, karena saya orang islam tentu yang menjadi pembahasan adalah
berdasar pada perspektif islam. Sebagai catatan saja, menyukai orang yang
sesama jenis mungkin masih bisa ditoleransi oleh Allah, namun jika hal itu sudah
berubah menjadi melakukan hubungan sexual sesama jenis itu yang hal yang akan
di adzab oleh Allah. Itu namanya tidak beda seperti kaumnya nabi luth, dan kita
juga tahu bagaimana adzab menghancurkan mereka. Lalu bagaimana orang muslim
yang ternyata adalah gay & lesbi ? Kita dukung. Ya, saya sepenuhnya
mendukung. Saya bahkan memiliki teman G/L. Tidak bisa membayangkan bagaimana
mereka berjuang, ketika hasrat sexualnya menyimpang & tidak bisa disalurkan
dengan cara yang benar & baik. Kita harus mendukung, agar mereka kembali ke
fitrahnya dan harus mengingatkan agar tidak terjerumus pada hal-hal yang
membawa adzab pada mereka. Kita tetap merangkul sebagaimana kita adalah saudara
setuhan. Tidak ada hak untuk menjudge mereka, mereka layak mendapatkan
dukungan. Toh juga, andai mereka diberikan opsi, mau pilih lgbt atau normal?
Saya yakin mereka akan memilih normal. Penyakit Gay & Lesbi memang bukanlah
bawaan dari lahir, namun terjadi secara tidak sadar dan mereka pun tidak tahu
mengapa mereka menjadi penyuka sesama jenis (Bersumber dari skripsi mahasiswa
salah satu universitas negeri di yogyakarta, 2016 bagian pendahuluan ).
Bagaimana perihal legalitas gay
& lesbian? Haruskah Indonesia melegalkan? Saya tegaskan, kita bukan negara
liberal seperti Amerika. Kita adalah negara dimana hukum agama menjadi sesuatu
yang sangat kental di masyarakat. Tidak bisa serta-merta memasukan pasal yang
bertentangan dengan agama. Saya sepenuhnya menolak jika Indonesia melegalkan
pernikahan/sex sesama jenis. Apa jadinya nanti? Yang diperlukan saat ini adalah
lembaga yang mampu mengobati ataupun menyembuhkan penyakit mereka, bukan
melegalkan hal-hal haram tersebut.
Mari kita dukung kaum gay &
lesbi agar sembuh ke kodratnya, namun jika mereka sudah terjerumus pada sex
bebas sesama jenis , kita hanya bisa berdoa semoga Allah memberikan peringatan
dan menerima taubatnya.
0 komentar