Financial Fresh Age

by - September 11, 2019


 Halo penghuni Rumah Kecil? Kali ini kita kedatangan tamu seorang Anak Baru Gede. Pernah ngga si temen-temen ingin membeli sesuatu tapi terkendala dana, atau ada dana tapi sudah habis buat kebutuhan primer? Pasti merasa stress & badmood karena wishlistnya tidak terpenuhi. Sebenarnya ada loh beberapa cara untuk tetap fresh dengan pendapatan ABG yang masih sangat minim bahkan di bawah UMR. Sebagai catatan saja, Kali ini tuan rumah Rumah Kecil akan menulis berdasarkan pengalaman penulis ya, sebagai freelancer di start up Adtech.

Sahabat Rumah Kecil pasti lebih tahu bahwa semakin tinggi usia kita, kebutuhan hidup semakin membengkak, tapi jengkelnya pendapatan kita justru tak sebanding dengan kebutuhan. Bahkan banyak kok diluar sana umur masih tergolong muda namun hutang sudah setinggi tower listrik, aduh. Ngomong-ngomong berapa sih pendapatan ABG umumnya, rata-rata mereka yang bekerja memiliki pendapatan sebesar 800 ribu- 1,2 juta. Mungkin ada yang lebih dari itu, namun mayoritas fresh age atau umur segar memiliki gaji sebesar itu. Menurut tuan rumah, itu cukup banyak, mengingat kebutuhan primer sebagian besar kan masih ditanggung orang tua seperti beras atau tempat tinggal. Tapi kok rasanya masih kurang saja ya? Mari petakan lebih lanjut.

Kaum ABG itu berumur kurang lebih 18-21an lah ya, selanjutnya umur 22 sudah memasuki tahap dewasa. Sebagai manusia yang baru mengenal dunia luar saya yakin keinginan kita untuk memiliki atau menikmati sesuatu sangatlah menggebu-nggebu. Seperti fashion,smartphone,shoes, travel dan lain sebagainya. Hal-hal seperti itu sangat familiar di wishlist kaum ABG. Apalagi zaman sekarang adalah era digital, dimana semua orang berlomba-lomba mengunggah foto instagrammabelnya di media sosial. Padahal kita tahu sendiri, untuk satu foto yang menarik saja tak cukup sedikit uang. Didalamnya ada fashion yang branded, kamera , tempat dsb. Sebetulnya disitulah letak permasalahan anak ABG, ketika mereka tidak mampu mengimbangi mana neccesary dan mana wish wish. Banyak kasus anak ABG yang rela meminjam uang demi wish wish bukan demi neccesary atau kebutuhan. Wah, gawat bukan kalau sudah begini? Jadi mumpung temen-temen lagi mampir  di Rumah Kecil, tuan rumah mau ngasih beberapa teknik nih menurut pengalaman penulis.

Penulis juga pernah nih terjebak di situasi lebih mentingin wish wish dari pada neccesary. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah nge-list kebutuhan primer kita yang bakalan di ulang-ulang setiap bulan. Seperti potong rambut, wangi-wangian , paket internet, tabungan, servis motor & uang bensin dan lain sebagainya menurut kondisi masing-masing saja. Bedain ya kebutuhan primer ABG sama orang dewasa. Kebutuhan tersebut sudah seharusnya tidak ditanggung orang tua, kalau kita melatih mandiri sejak dini, hal itu bakalan membiasakan kita untuk bersifat mandiri di saat dewasa. Kalau kebutuhan primer sudah terenpenuhi dan masih ada sisa , boleh lah buat wishlist kita atau traveling ke tempat yang realistis budget. Tapi jika tetap saja semuanya habis buat kebutuhan primer ada teknik sendiri, yaitu pangkas kebutuhan primer yang bener bener bisa dipangkas, misal demi wishlist buat beli sepatu kita bisa memangkas anggaran paket internet kita, atau jangan dulu servis motor atau yang lain, jadi konsepnya itu diputer temen temen. Jadi seimbang antara kebutuhan dan keinginan.

Penulis juga pernah merasakan yang namanya tanggal tua atau akhir bulan, dompet sama sekali tak ada penghuninya. Ini sebenarnya karena imbas tidak bisa mengatur keuangan. Apa sih sebenarnya teknik untuk tetap fresh sepanjang bulan? Bikin Anggaran. Membuat alokasi anggaran menjadi salah satu cara cerdas untuk mengalokasikan uang dengan tepat. Misal, Bambank memiliki gaji 1 juta, nah sebelum uang itu digunakan bambank harus membuat rincian buat uang internet berapa, bensin berapa dalam sebulan, jajan, makan dan lain sebagainya dengan seperti itu bambank bisa ngerti kapan uangnya habis dan untuk apa. Kita sering sekali berfikir begini, perasaan nggak beli apa-apa kok uangnya habis?, nah disitu akibatnya. Jadi ,dengan bikin anggaran kita bisa mengatur gimana sih biar tanggal segini uang belum habis, berapa kira-kira maximal pengeluaran dalam sehari agar di akhir bulan masih ada Rupiah? Begitu maksud penulis.

Nah begitulah kiranya diskusi kali ini, silahkan habiskan kopinya J

You May Also Like

0 komentar